Press "Enter" to skip to content

Prosesi Sebelum Pernikahan dalam Tradisi Sulawesi Tengah Yang Masih ada Hingga Kini

Last updated on November 23, 2020

Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda dalam proses penyelenggaraan pernikahan. Tidak terkecuali pada prosesi pernikahan dalam tradisi Sulawesi Tengah. Meskipun saat ini sudah terpengaruh dengan adanya penerapan agama, namun tidak mengubah secara keseluruhan.

Dalam masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya suku Kaili terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan saat akan melaksanakan pernikahan. Yang mana tahapan tersebut harus dilakukan agar proses pernikahan yang dilaksanakan dapat berjalan lancar.

Tahapan Sebelum Perkawinan dalam Tradisi Sulawesi Tengah

Pelaksaan tradisi Sulawesi tengah sebelum perkawinan merupakan salah satu rangkaian yang harus dilaksanakan sebelum pernikahan berlangsung. Sebelum perkawinan terdapat beberapa proses yang akan dilaksanakan diantaranya:

  • Mengumpulkan Informasi

Proses ini adalah rangkaian tradisi adat Sulawesi Tengah yag berkaitan dengan pemilihan jodoh. Setelah wanita yang hendak dinikahi sudah ditentukan, maka diadakan musyawarah untuk mencari informasi tentang wanita tersebut.

Nah, apabila wanita single, akan diutus seorang yang dipercaya untuk melakukan pendekatan informal. Dalam pertemuan tersebut utusan laki-laki menyampaikan tujuannya dengan bahasa kiasan. Tujuannya untuk menghindari kekecewaan apabila pihak wanita menolak.

  • Meminang

Setelah wanita tersebut terbukti single maka pihak laki-laki akan datang untuk meminang. Dalam tradisi Sulawesi Tengah Kedatangan laki-laki dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat yang dianggap dapat berbicara dengan bahasa yang tinggi.

Dalam prosesi ini pihak laki-laki menyerahkan bawaannya yang berupa sambulu pombeka nganga. Yakni seperangkat alat yang berisi pinang, sirih, tembakau, kapur dan gambir. Apabila sambulu tersebut dimakan, maka suatu isyarat lamaran diterima.

  • Noovo

Noovo merupakan tradisi daerah Sulawesi Tengah yang dilakukan untuk membicarakan segala hal yang berkaitan dengan upacara perkawinan.  Yang paling penting dalam upacara ini adalah menentukan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan.

Setelah ketentuan hari dan bulan disepakati kedua belah pihak, maka dalam jangka waktu tersebut adalah penantian. Dalam penantian tersebut calon pengantin diberikan petuah atau nasehat oleh orang tua berkaitan dengan hakikat perkawinan.

Baca juga: Kelola Limbah Laboratorium Kimia Dengan IPAL Laboratorium

  • Hantar Belanja

Menghantar belanja merupakan rangkaian tradisi Sulawesi Tengah yang dilakukan pihak laki-laki. Dalam penghantaran ini, laki-laki didampingi oleh seorang tokoh. Isi hantaran bukan hanya uang, melainkan segala sesuatu yang berkaitan dengan perempuan.

Sambulu yang diikutsertakan pada acara ini sebagai simbol tradisi unik Sulawesi Tengah dalam perkawinan. Sehingga tradisi ini sangat unik dan masih berjalan hingga saat ini.

  • Pengasapan

Pengasapan adalah tradisi Sulawesi Tengah yakni mandi dengan sistem penguapan dan pengasapan secara tradisional. Pada umumnya dilakukan di rumah pengantin wanita dengan tujuan menghilangkan bau  badan.

Mandi uap ini menggunakan berbagai macam daun serta kembang yang diramu dalam sebuah loyang. Lalu, batu yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam loyang tersebut sehingga mengeluarkan asap. Kedua pengantin dimandikan dengan menggunakan sarung panjang.

Pelaksaan mandi uap dalam tradisi Sulawesi Tengah tidak hanya dilakukan sekali saja. Selain itu, untuk mendapatkan stamina prima saat proses upacara pernikahan harus makan dan minum yang bergizi. Salah satunya makanan tradisional Sulawesi Tengah.

  • Membersihkan Bulu Wajah

Proses membersihkan bulu wajah dilakukan sebelum akad nikah. Dalam suku Kaili bulu yang nampak tersebut dipercaya sebagai bulu celaka sehingga harus dibersihkan. Acara ini biasanya dilakukan di rumah pengantin wanita sebelum matahari terbit.

Selain menggunakan gunting dan pisau cukur juga dilengkapi dengan gula merah, telur, air putih, benang pita China, dan kelapa yang sudah bertunas. Kelengkapan ini bertujuan supaya kehidupan kedua mempelai sejuk, dimudahkan rezeki dan berkembang biak seperti ayam.

Pelaksanaan tradisi Sulawesi Tengah yang satu ini dilakuka oleh seorang perempuan berusia lanjut. Yang mana perempuan tersebut memiliki garis keturunan yang baik serta mempunyai anak cucu banyak.  Dengan selesainya acara ini, maka laki-laki kembali ke rumahnya.

  • Nokolontigi

Rangkain proses sebelum menikah yang harus dilakukan selanjutnya adalah nokolontigi. Acara ini dilakukan di rumah perempuan sebelum perkawinan yang bertujuan untuk mensucikan diri. Dilaksanakan malam hari oleh orang tua atau tokoh adat yang memiliki garis keturunan baik.

Proses ini sebagai alarm supaya kedua calon pengantin dapat terhindar dari bahaya dan roh-roh jahat, mudah rezeki da umur yang panjang.

Adapun kelengkapan yang digunakan yaitu daun pacar (kontigi). Daun ini dihaluskan lalu diletakkan di tangan calon pengantin hingga berwarna merah sebagai simbol pengorbanan. Kemudian minyak kelapa dioleskan ke kepala untuk melancarkan rezeki calon pengantin.

Selanjutnya adalah kapur sirih dan bedak. Kedua campuran ini oleska sampai ke leher sebagai manifestasi dari sikap selanjutnya bila jahat dan mempermaluka keluarga, maka batang leher yang menjadi taruhannya. Kain putih dalan nokolontigi sebagai lambang kesucian.

Setelah acara tersebut selesai, calon pengantin laki-laki diperbolehkan pulang. Hal ini untuk mempersiapkan acara keesokan harinya.

Demikianlah 7 tradisi Sulawesi Tengah, pada suku Kaili sebelum melaksanakan proses pernikahan. Masih terdapat rangkaian lain yang harus dijalan setelah proses ini, seperti rangkaian upacara pernikahan dan sesudah pernikahan. Semoga bermanfaat.