Press "Enter" to skip to content

Sifat Penyakit Stroke Dan Efek Buruk Yang Ditimbulkannya Terhadap Otak

Dalam dunia kedokteran, stroke dikenal sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan banyak kasus kematian di Indonesia. Tercatat dalam banyak ulasan di halaman kesehatan nasional, disebutkan bahwa penyakit ini menjadi penyakit penyebab kematian peringkat 3 terbanyak di Indonesia saat ini (sebelumnya sempat berada di peringkat 2 pada tahun 2018 silam).

Penyakit ini juga merupakan penyakit mematikan dengan prevalensi kasus yang cukup tinggi di Indonesia. Namun apa yang membuat penyakit stroke ini menjadi sangat mematikan?.

Pada ulasan artikel kali ini, kami akan sedikit menjelaskan kepada anda mengenai sifat penyakit stroke ini dan efek yang ditimbulkan pada penderitanya. Langsung saja, berikut ulasan selengkapnya yang telah kami rangkumkan untuk anda. 

Definisi Penyakit Stroke Menurut Dunia Kedokteran

https://style.tribunnews.com/

Sebelum membahas mengenai penyakit stroke dan efeknya ini, kami akan mempertegas pemahaman anda terlebih dahulu mengenai penyakit stroke ini. Dalam dunia kedokteran, penyakit stroke adalah sebuah kondisi dimana distribusi darah ke otak terganggu akibat pecahnya (stroke hemoragik) atau penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik).

Kondisi pecahnya atau penyempitan pembuluh darah ini berdampak pada berkurangnya distribusi darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke otak, sehingga sel-sel otak mengalami kematian. 

Kematian sel-sel otak ini menimbulkan sejumlah gejala umum yang dapat dikenali pada penderita stroke. Adapun beberapa gejala penyakit stroke tersebut adalah seperti penurunan salah satu sisi wajah, kelumpuhan pada seluruh atau salah satu sisi bagian tubuh hingga kesulitan bicara.

Seperti yang diketahui bahwa otak adalah bagian tubuh yang sangat vital yang mengendalikan hampir semua fungsi tubuh. Jika sel-sel di otak mengalami kematian, maka penderita dapat mengalami kecacatan berat bahkan hingga kematian mendadak. 

Sifat Penyakit Stroke Dan Efeknya

Pada poin pertama sebelumnya telah disinggung sedikit mengenai sifat penyakit stroke dan juga efeknya bagi penderitanya. Namun jika dijabarkan, masih banyak efek lainnya yang dapat dirasakan oleh penderita penyakit stroke ini. Adapun beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Mengalami Peradangan

Salah satu efek lainnya yang akan dialami oleh penderita stroke adalah peradangan. Melansir ulasan dari halaman hellosehat.com, dijelaskan jika distribusi ke otak mengalami gangguan, maka kinerja dari otak akan turut mengalami perubahan. 

Saat otak seseorang yang terkena stroke diserang dengan virus atau racun, maka secara alami otak akan mencoba untuk melawan dan memperbaikinya. Namun dikarenakan terganggunya distribusi darah ke otak, tidak jarang hal tersebut malah menimbulkan terjadinya peradangan.

Otak justru akan dibanjiri dengan cairan dan sel darah putih yang bertugas untuk melawan infeksi (serangan virus atau racun) tersebut. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan menyebabkan pembengkakan (edema) yang dapat merusak fungsi otak penderita.

Mengalami Kelebihan Atau Kekurangan Kalsium

Efek buruk lainnya yang dapat dirasakan oleh penderita stroke adalah mengalami kelebihan atau kekurangan kalsium. Kembali mengutip tulisan dari halaman hellosehat.com, dijelaskan bahwa saat otak mengalami kerusakan akibat stroke (kematian sel-sel otak), maka kalsium di dalam tubuh dapat masuk ke dalam otak.

Ketika terjadinya gangguan distribusi darah ke otak, maka secara otomatis distribusi oksigen (dibawa oleh darah) pun akan berkurang. Hal tersebut menyebabkan kadar kalsium menjadi tidak seimbang. Di lain sisi, sel-sel otak yang mengalami kerusakan tidak dapat merespon kondisi kadar kalsium yang besar tersebut, sehingga otak pun dapat mengalami kerusakan.

Ketidakseimbangan Asam (Ph) di Otak

Ketika distribusi darah ke otak yang membawa nutrisi dan juga oksigen terganggu, maka otak akan mengalami kekurangan energi untuk melakukan tugasnya. Fungsi otak yang terganggu ini memicu terbentuknya molekul asam kuat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman (Ph) di otak.

Terbentuknya molekul asam yang berlebihan pada otak ini dapat membuat menyebabkan cedera pada otak.

Perubahan Gaya Hidup Adalah Solusi Cegah Penyakit Stroke

Setelah membahas mengenai sifat penyakit stroke dan juga efeknya, kami juga akan membahas mengenai bagaimana cara untuk menurunkan faktor resiko penyakit stroke ini. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah cara untuk menurunkan resiko penyakit stroke ini.

Berdasarkan sejumlah ulasan dari halaman kesehatan, disebutkan terdapat beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk memulai hidup yang lebih sehat. Adapun beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Pengaturan Pola Makan

Untuk mengurangi faktor resiko stroke, menerapkan pola makan yang sehat adalah salah satu hal yang sangat disarankan. Perlu anda ketahui bahwa, konsumsi makanan berlemak jenuh tinggi dan juga asin adalah salah satu hal yang dapat meningkatkan resiko seseorang untuk mengalami stroke.

Makanan asin dan berlemak jenuh tinggi dapat menyebabkan naiknya kadar kolesterol dan juga hipertensi. Kolesterol tinggi dan hipertensi ini diketahui adalah sebagai salah satu pemicu stroke yang paling sering dijumpai oleh anak muda atau orang tua.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk anda agar mulai mengurangi konsumsi makanan asin dan juga makanan tinggi lemak jenuh. Mulailah untuk mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan memenuhi asupan protein, vitamin dan serat dengan baik.

Sebagai tambahan, mulailah juga untuk membatasi konsumsi garam harian anda. Melansir dari Alodokter, asupan garam harian yang disarankan sendiri adalah 6 gram per harinya (1 sendok teh per hari).

Berolahraga Dengan Teratur

Berolahraga juga merupakan hal yang banyak disarankan untuk mengurangi faktor resiko stroke. Kembali mengutip ulasan dari halaman Alodokter, disebutkan bahwa berolahraga dapat membantu untuk mengatur berat badan, kadar kolesterol dan juga tekanan dalam darah tubuh.

Selain itu, kebiasaan berolahraga juga dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja dengan efisien, sehingga distribusi darah ke seluruh organ tubuh (termasuk otak) tetap stabil normal.

Untuk penderita stroke, olahraga juga merupakan sarana untuk mengembalikan fungsi kognitif nya (kemampuan kognitif). Melansir sebuah penelitian dari American Stroke Association’s International Stroke Conference 2017, melakukan olahraga secara rutin selama 12 minggu terbukti dapat meningkatkan kemampuan kognitif dari penderita stroke.

Untuk durasi olahraga sendiri, banyak halaman kesehatan yang menyarankan durasi olahraga selama 150 menit setiap minggunya, termasuk 2 kali latihan kekuatan.

Berhenti Dari Kebiasaan Merokok Dan Mengonsumsi Minuman Beralkohol

Menghentikan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol adalah cara pencegahan stroke lainnya. Dua kebiasaan ini terbilang membawa dampak sangat buruk untuk kesehatan tubuh, termasuk kesehatan otak.

Mulai dari kebiasaan merokok, kebiasaan ini dapat dapat menyebabkan penebalan pembuluh darah (pembuluh darah menjadi lebih sempit), sehingga distribusi darah yang dibawa ke otak menjadi lebih sedikit. Tidak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan darah menjadi lebih mudah menggumpal, sehingga dapat memicu penyumbatan pembuluh darah.

Sedangkan minuman beralkohol mengandung kalori yang sangat tinggi. Jika anda mengonsumsi minuman beralkohol ini secara berlebihan, maka hal tersebut dapat memicu obesitas dan juga hipertensi yang merupakan faktor penyebab stroke.

Sekian beberapa ulasan dari kami mengenai sifat penyakit stroke dan juga dampaknya terhadap tubuh penderitanya. Lakukan ini jika anda tidak mau ketergantungan obat stroke selama hidup.Semoga ulasan ini bermanfaat dan membuat anda semakin waspada agar tidak berurusan dengan penyakit serius ini.  Jangan lupa untuk mengikuti artikel seputar kesehatan lainnya dari kami ya. Terima kasih.

Mungkin anda tertarik:Tips Mendirikan Perusahaan Garmen di Indonesia